Blowout adalah fenomena dimana tekanan fluida formasi (minyak, gas alam, air, dll) lebih besar dari tekanan di dalam sumur pada saat proses pengeboran, dan sejumlah besar mengalir ke dalam lubang sumur dan terlontar secara tidak terkendali. dari kepala sumur. Penyebab utama terjadinya kecelakaan blowout pada operasi pemboran antara lain:
1.Ketidakstabilan kepala sumur: Ketidakstabilan kepala sumur akan menyebabkan ketidakmampuan mata bor untuk mengebor lubang bawah secara stabil, sehingga meningkatkan risiko ledakan.
2. Kegagalan kontrol tekanan: Operator gagal memperkirakan dan mengontrol tekanan formasi batuan bawah tanah dengan benar selama proses pengeboran kontrol, menyebabkan tekanan di dalam lubang sumur melebihi kisaran aman.
3. Anomali Terkubur Lubang Bawah: Anomali pada formasi batuan bawah permukaan, seperti formasi gas atau air bertekanan tinggi yang menonjol, tidak diprediksi atau terdeteksi, sehingga tidak dilakukan tindakan untuk menghindari ledakan.
4. Kondisi geologi yang tidak biasa: Kondisi geologi yang tidak biasa pada formasi batuan bawah permukaan, seperti patahan, rekahan, atau gua, dapat menyebabkan pelepasan tekanan yang tidak merata, yang dapat menyebabkan ledakan.
5. Kegagalan Peralatan: Kegagalan atau kegagalan peralatan pengeboran (seperti sistem alarm kepala sumur, pencegah ledakan atau penghindar ledakan, dll.) dapat menyebabkan kegagalan dalam mendeteksi atau merespons ledakan pada waktu yang tepat.
6. Kesalahan pengoperasian: Operator lalai selama proses pengeboran, tidak beroperasi sesuai peraturan atau gagal menerapkan tindakan darurat dengan benar, sehingga mengakibatkan kecelakaan ledakan.
7. Manajemen keselamatan yang tidak memadai: Manajemen keselamatan operasi pengeboran yang tidak memadai, kurangnya pelatihan dan pengawasan, kegagalan dalam mengidentifikasi dan mencegah risiko ledakan.
Alasan-alasan ini harus dipertimbangkan dan ditangani secara hati-hati untuk menjamin keselamatan operasi pengeboran.
Waktu posting: 18 Agustus-2023